Kamis, 12 Maret 2009

Benyamin S


Benyamin Sueb (1939 - 1995) lahir di Kemayoran, 5 Maret 1939. Benyamin Sueb memang sosok panutan. Kesuksesan di dunia musik dan film membuat namanya semakin melambung. Lebih dari 75 album musik dan 53 judul film yang ia bintangi adalah bukti keseriusannya di bidang hiburan tersebut. Dalam dunia musik, Bang Ben (begitu ia kerap disapa) adalah seorang seniman yang berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi, khususnya kesenian Gambang Kromong. Lewat kesenian itu pula nama Benyamin semakin popular. Beliau menikah dengan Nonnie pada tahun 1959 (kemudian bercerai pada tanggal 7 Juli 1979 namun rujuk kembali pada tahun yang sama). Tahun 1960, presiden pertama Indonesia, Soekarno, melarang diputarnya lagu-lagu asing di Indonesia. Pelarangan tersebut ternyata tidak menghambat karir musik Benyamin, malahan kebalikannya. Dengan kecerdikannya, Bang Ben menyuguhkan musik Gambang Kromong yang dipadu dengan unsur modern. Kesuksesan dalam dunia musik diawali dengan bergabungnya Benyamin dengan satu grup Naga Mustika. Grup yang berdomisili di sekitar Cengkareng inilah yang kemudian mengantarkan nama Benyamin sebagai salah satu penyanyi terkenal di Indonesia. Selain Benyamin, kelompok musik ini juga merekrut Ida Royani untuk berduet dengan Benyamin. Dalam perkembangannya, duet Benyamin dan Ida Royani menjadi duet penyanyi paling popular pada zamannya di Indonesia. Bahkan lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi tenar dan meraih sukses besar. Sampai-sampai Lilis Suryani salah satu penyanyi yang terkenal saat itu tersaingi.
Orkes Gambang Kromong Naga Mustika dilandasi dengan konsep musik Gambang Kromong Modern. Unsur-unsur musik modern seperti organ, gitar listrik, dan bass, dipadu dengan alat musik tradisional seperti gambang, gendang, kecrek, gong serta suling bambu. Setelah Orde Lama tumbang, yang ditandai dengan munculnya Soeharto sebagai presiden kedua, musik Gambang Kromong semakin memperlihatkan jatidirinya. Lagu seperti Si Jampang (1969) sukses di pasaran, dilanjutkan dengan lagu Ondel-Ondel (1971). Lagu-lagu lainnya juga mulai digemari. Tidak hanya oleh masyarakat Betawi tetapi juga Indonesia. Kompor Mleduk, Tukang Garem, dan Nyai Dasimah adalah sederetan lagunya yang laris di pasaran.
Terlebih setelah Bang Ben berduet dengan Bing Slamet lewat lagu Nonton Bioskop, nama Benyamin menjadi jaminan kesuksesan lagu yang akan ia bawakan. Setelah Ida Royani hijrah ke Malaysia tahun 1972, Bang Ben mencari pasangan duetnya. Ia menggaet Inneke Koesoemawati dan berhasil merilis beberapa album, di antaranya "Nenamu" dengan tembang andalan seperti Djanda Kembang, Semut Djepang, Sekretaris, Penganten Baru dan Pelajan Toko. Lewat popularitas di dunia musik, Benyamin mendapatkan kesempatan untuk main film. Kesempatan itu tidak disia-siakan. Beberapa filmnya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri serta Si Doel Anak Modern (1976) yang disutradari Syumanjaya, semakin mengangkat ketenarannya. Dalam Intan Berduri, Benyamin mendapatkan piala Citra sebagai Pemeran Utama Terbaik. Pada akhir hayatnya, Benyamin juga masih bersentuhan dengan dunia panggung hiburan. Selain main sinetron/film televisi (Mat Beken dan Si Doel Anak Sekolahan) ia masih merilis album terakhirnya dengan grup Rock Al-Haj bersama Keenan Nasution. Lagu seperti Biang Kerok serta Dingin-dingin menjadi andalan album tersebut. Benyamin yang telah empat belas kali menunaikan ibadah haji ini meninggal dunia setelah koma beberapa hari seusai main sepakbola pada tanggal 5 September 1995, akibat serangan jantung.

Pendidikan
1. Sekolah Rakyat Bendungan Jago Jakarta (1946-1951), SD Santo Yosef Bandung (1951-1952)
2. SMPN Taman Madya Cikini, Jakarta (1955)
3. SMA Taman Siswa, Jakarta (1958)
4. Akademi Bank Jakarta (Tidak tamat) ; Kursus Lembaga Pembinaan Perusahaan & Ketatalaksanaan (1960)
5. Latihan Dasar Kemiliteran Kodam V Jaya (1960)
6. Kursus Lembaga Administrasi Negara (1964)

Karir
1. Kondektur PPD (1959)
2. Bagian Amunisi Peralatan AD (1959-1960)
3. Bagian Musik Kodam V Jaya (?-1968)
4. Kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya (1960-1969)
5. Produser dan Sutradara PT Jiung -Film (1974-1979)

Filmografi
(Nama sutradara ditulis dalam kurung)

1970
Honey Money and Jakarta Fair

1971
Dunia Belum Kiamat (Nya' Abbas Akup)
Hostess Anita (Matnoor Tindaun)
Brandal-brandal Metropolitan
Banteng Betawi (Nawi Ismail)

1972
Bing Slamet Setan Jalanan (Hasmanan)
Angkara Murka (Chaidir Rachman)
Intan Berduri (Turino Djunaidi)
Biang Kerok (Nawi Ismail)

1973
Si Doel Anak Betawi (Sjumandjaja)
Akhir Sebuah Impian (Turino Djunaidy)
Jimat Benyamin (Bay Isbahi)
Biang Kerok Beruntung (Nawi Ismail)
Percintaan (Pietrajaya Burnama)
Cukong Bloon (C.C. Hardy)
Ambisi (Nya' Abbas Acup)
Benyamin Brengsek (Nawi Ismail)
Si Rano (Motinggo Boesye)
Bapak Kawin Lagi (Lilik Sudjio)

1974
Musuh Bebuyutan (Benyamin Sueb)
Ratu Amplop (Nawi Ismail)
Benyamin Si Abu Nawas (Fritz G. Schad)
Benyamin Spion 025 (Tjut Jalil)
Tarzan Kota (Lilik Sudjio)
Drakula Mantu (Nya' Abbas Acup)

1975
Buaya Gile (Syamsul Fuad)
Benyamin Tukang Ngibul (Nawi Ismail)
Setan Kuburan (Daeng Harris)
Benyamin Koboi Ngungsi (Nawi Ismail)
Benyamin Raja Lenong (Syamsul Fuad)
Traktor Benyamin (Lilik Sudjio)
Samson Betawi (Nawi Ismail)

1976
Zorro Kemayoran (Lilik Sudjio)
Hipies Lokal (Benjamin Sueb)
Si Doel Anak Modern (Sjumandjaja)
Tiga Jango (Nawi Ismail)
Benyamin Jatuh Cinta (Syamsul Fuad)
Tarzan Pensiunan (Lilik Sudjio)
Pinangan

1977
Sorga (Turino Djunaid])
Raja Copet (Syamsul Fuad)
Tuan, Nyonya dan Pelayan (Nawi Ismail)
Selangit Mesra (Turino Djunaidy)

1978
Duyung Ajaib (Benyamin Sueb)
Dukun Kota (Syamsul Fuad)
Betty Bencong Slebor (Benyamin Sueb)
Bersemi Di Lembah Tidar (Franky Rorimpandey)

1981
Musang Berjanggut (Pietrajaya Burnama)

1983
Tante Girang
Sama Gilanya (Nawi Ismail)

1984
Dunia Makin Tua / Asal Tahu Saja

1988
Koboi Insyaf / Komedi lawak '88 (Syamsul Fuad)

1992
Kabayan Saba Kota

Program TV
Benjamin Show TPI (1993-1995)
Glamor TVRI (1994-1995)

Sinetron
1994
Mat Beken

1995
Si Doel Anak Sekolahan
Begaya FM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar